Dinilai Rawan Kecelakaan, Niat Baik Pembangunan JPO Warung Mangga Ditolak Warga


 

Tangerangsiber.co.id – (Tangerang Kota) Warga Warung Mangga, Kelurahan Panunggangan menilai pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) sangat sesuai dengan kebutuhan dan bermanfaat bagi warga sekitar.

Pasalnya JPO yang dibangun itu karena di jalan tersebut rawan kecelakaan dan banyaknya siswa sekolah yang setiap harinya banyak digunakan untuk menyebrang, Sabtu, (08/04/2023).

Namun, mimpi warga Warung Mangga dari tahun 2010 untuk bisa memiliki JPO tersebut terkendala, karena ditentang oleh satu keluarga yang menolak titik pembangunannya.

Salah seorang warga setempat, yang juga mantan RW, Sayuti, mengatakan, dibangunnya JPO tersebut merupakan keiinginan warga dari tahun 2010. Dan itu nantinya akan membantu warga ketika beraktivitas dikawasan tersebut.

“Pembangunan JPO di jalan ini sesuai dengan kebutuhan warga dan jelas pasti sangat bermanfaat,”ujarnya.

Menurutnya, jika pembangunan JPO tersebut tidak sesuai kebutuhan dan fungsinya, Pemerintah tidak akan mengabulkan keiinginan warga sekitar.

Selain itu, sebenarnya semua warga sudah setuju dengan adanya pembangunan JPO tersebut, namun ada penolakan dari pihak satu keluarga.

“99 persen warga sini sangat setuju, apalagi keberadaan JPO itu sangat urgent sekali. Pembangunan JPO itu harus wajib ada dan kita sebagai warga yang ngusulin kok,” jelasnya.

Sementara itu, Penggiat Sosial, Saipul Basri menyatakan bahwa pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang akan dibangun di Jl. MH.Thamrin merupakan aspirasi yang sudah bertahun-tahun diusulkan masyarakat. Mengingat pentingnya dalam mendukung aktivitas masyarakat sekitar secara umum dan khususnya aktivitas anak-anak dalam mengenyam pendidikan (Tingkat Sekolah Dasar).

“Apalagi sudah beberapa kali terjadi kecelakaan lalu lintas di jalan tersebut, sehingga secara mayoritas, masyarakat sangat membutuhkan adanya JPO,” katanya.

Lurah Panunggangan, Yuli Supriadi mengatakan, JPO tersebut merupakan usulan masyarakat dari tahun 2014 dan juga sempat menggelar aksi demo agar di bangun Jembatan Penyebrangan Orang (JPO).

“Karena dulu banyak korban, mulai dari jamaah yang ingin pergi ke masjid, lalu anak-anak sekolah Dasar yang menyeberang pergi ke sekolah,” paparnya.

Lanjut Lurah Panunggangan, terkait ada keluarga yang menolak pembangunan JPO, menurutnya keluarga tersebut tidak menolak tetapi hanya ingin agar titik pembangunan JPOnya digeser.

“Mereka tidak menolak, hanya meminta agar titik pembangunan kaki JPOnya di geser,” pungkasnya.

Untuk diketahui, nanti rencana kedepan instruksi dari Kapolres Metro Tangerang Kota akan mengadakan rapat untuk mencari win-win solutions. Dengan melibatkan Dinas PUPR Provinsi Banten, Kasatpol PP, pihak keluarga yang menolak dan juga pihak kontraktor.

Sumber : Rill/TeamSepuluh

Editor/Penerbit : Redaksi

Berita Terkait

Top