Tepung Tempe: Cara Pembuatan dan Manfaat Bagi Tubuh


 

Tangerangsiber.co.id- (Jakarta) Tempe merupakan salah satu produk pangan yang diproses dengan cara fermentasi menggunakan kapang Rhizopus sp. Proses fermentasi akan mengubah kedelai menjadi tempe yang memiliki aroma, citarasa, tekstur, penampilan, nilai gizi dan daya cerna yang lebih baik.

Tempe salah satu makanan khas Indonesia yang banyak digemari oleh masyarakat. Selain harganya yang relatif murah, tempe memiliki kandungan protein yang tinggi sehingga terdapat banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Protein nabati dari tempe kedelai ini berpotensi menjadi pengganti protein hewani yang berasal dari susu, daging dan telur.

Selain protein, tempe mengandung vitamin B12 yang tinggi, dimana vitamin B12 ini diperlukan dalam pembentukkan dan menjaga sel saraf dan darah merah. Tempe juga kaya akan serat pangan yang mampu meningkatkan dan menjaga saluran pencernaan Namun, terdapat masalah utama yang dimiliki tempe yaitu memiliki umur simpan yang relatif pendek.

Kandungan kadar air yang cukup tinggi pada tempe memudahkan mikroba untuk tumbuh dan mempengaruhi kualitas dari tempe tersebut Maka dari itu, kini terdapat perkembangan salah satu teknologi pengolahan pangan pada bahan tempe ini yaitu dengan cara dibuat menjadi tepung tempe, hal ini dilakukan untuk mengurangi kadar air yang terkandung serta memperpanjang umur simpan dari tempe tersebut.

Bagaimana cara pembuatan tepung tempe?

Berikut adalah cara pembuatan tepung tempe :

1. Kukus tempe selama 10 menit saat air telah mendidih, lalu angkat dan dinginkan.

2. Iris tempe dengan ketebalan 0,5 cm.

3. Keringkan tempe pada suhu 60oC selama 6 jam.

4. Giling tempe menggunakan blender hingga halus.

5. Ayak tempe menggunakan ayakan ukuran 60 mesh.

6. Tepung tempe siap digunakan.

Manfaat Tepung Tempe

Tempe yang telah diolah menjadi tepung tempe tidak menghilangkan kandungan didalam tempe, dikarenakan senyawa probiotik pembentuk tempe yaitu bakteri dan jamur yang telah mati akibat adanya pengovenan, pada bagian struktualnya seperti dinding sel maupun spora masih memiliki manfaat bagi tubuh manusia. Inilah yang dinamakan postbiotik, yaitu preparat mikroorganisme mati dan/atau komponennya yang memberikan manfaat kesehatan pada inangnya.

Berdasarkan penelitian Hermawan (2019) pada analisis kadar protein tepung tempe diperoleh hasil sebesar 49,08% protein dari 100 g tepung tempe.

Kadar protein tepung tempe yang tinggi ini dapat berpotensi sebagai penyumbang protein pada pangan olahan. Adanya perbedaan variasi kadar protein tepung tempe pada setiap penelitian dapat disebabkan oleh perbedaan proses pembuatan tempe, jenis kemasan tempe dan prosedur pembuatan.

Pengolahan tempe menjadi tepung memiliki banyak manfaat, antara lain tepung tempe mudah disimpan, dapat meningkatkan variasi olahan dari tempe, sebagai bahan baku yang dapat digunakan bersama tepung terigu atau pengganti tepung terigu. Kandungan protein pada tepung tempe lebih tinggi dibandingkan dengan tepung terigu, selain itu tepung tempe dapat menjadi alternatif bagi yang memiliki alergi terhadap gluten.

Penulis : Grace Tinarsih
Mahasiswa S1 Teknologi Pangan Universitas Al-Azhar Indonesia

Berita Terkait

Top