Tips Minum Obat Jantung Yang Tepat Saat Puasa Ramadan

Tangerangsiber.co.id- (Tangerang Kota) Puasa tidak hanya mengubah pola makan dan minum sehari-hari, tetapi juga pola konsumsi obat, seperti obat jantung. Jika Anda sedang menjalani pengobatan penyakit jantung, ikuti arahan dokter untuk aturan dan cara minum obat jantung saat puasa yang penting untuk Anda ketahui.
Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit kronis yang menimbulkan gangguan pada fungsi jantung dan membutuhkan penanganan rutin melalui pemberian obat-obatan.
Obat jantung dikonsumsi secara rutin untuk menurunkan risiko terjadinya komplikasi akibat penyakit jantung.
Selama Ramadan konsumsi obat secara rutin bukan berarti anda tidak bisa berpuasa. Anda hanya perlu mengikuti aturan dan cara minum obat jantung yang benar selama menjalankan ibadah puasa, agar ibadah puasa tetap lancar dan kondisi kesehatan anda tetap terjaga.
Apakah Pasien Penyakit Jantung Diperbolehkah Puasa ?
Pasien penyakit jantung ringan yang mengonsumsi obat jantung tidak lebih dari 3 kali sehari masih diperbolehkan untuk menjalani ibadah puasa, sedangkan pasien penyakit jantung berat tidak dianjurkan berpuasa karena dikhawatirkan dapat memperburuk kondisi penyakitnya.
Selain itu, ibadah puasa juga sebaiknya tidak dilakukan oleh pasien penyakit jantung yang memiliki kondisi berikut:
• Kerap mengalami nyeri dada berulang dalam waktu dekat
• Sering mengalami kelelahan, sesak napas, atau perlu minum obat diuretik lebih dari 3 kali sehari
• Baru mengalami serangan jantung
• Sedang mengonsumsi obat pengencer darah atau obat untuk aritmia
Pasien penyakit jantung yang baru menjalani operasi jantung atau tindakan medis tertentu juga tidak disarankan berpuasa karena jarak minum obatnya harus sesuai jadwal yang telah ditentukan dokter.
Agar tetap aman, pasien gangguan jantung yang ingin menjalani ibadah puasa disarankan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter.
Selain untuk memastikan kondisi kesehatan cukup fit untuk berpuasa, konsultasi ke dokter juga diperlukan untuk menyesuaikan jadwal dan dosis obat jantung selama berpuasa.
Pola Konsumsi Obat Jantung Saat Berpuasa Cara minum obat selama berpuasa tentu akan mengalami perubahan. Jika sebelumnya ada rentang waktu 24 jam untuk membagi jadwal minum obat, selama bulan Ramadan, rentang waktu untuk minum obat hanya sekitar 10 jam.
Oleh karena itu, dokter perlu melakukan penyesuaian jadwal minum obat jantung selama puasa agar efektivitas pengobatan tetap optimal dan penggunaan obat juga tetap aman.
Umumnya, konsumsi obat jantung selama berpuasa hanya dilakukan 1–2 kali sehari. Jika obat jantung perlu diminum 3–4 kali sehari, maka tidak memungkinkan bagi pasien penyakit jantung untuk berpuasa.
Berikut ini adalah penyesuaian waktu dan cara minum obat jantung saat puasa:
Satu kali sehari
Untuk obat dengan dosis 1 kali sehari, minumlah saat sahur atau saat berbuka puasa. Penundaan waktu konsumsi obat jantung dosis tunggal hingga berbuka tidak akan memengaruhi efek pengobatan atau kinerja obat.
Dua kali sehari
Untuk obat jantung diminum 2 kali sehari, minumlah 1 kali saat sahur dan 1 kali saat berbuka.
Bila ada obat yang harus dikonsumsi sebelum makan, minumlah obat 30 menit sebelum makan sahur atau 30 menit sebelum makan malam setelah berbuka. Jika ada obat yang harus diminum setelah makan, minumlah obat kira-kira 10–15 menit setelah makan sahur atau berbuka.
Cara minum obat jantung saat berpuasa sebaiknya dikonsultasikan kembali dengan dokter spesialis jantung yang merawat Anda.
Tips Sehat Berpuasa Bagi Pasien Penyakit Jantung
Meski obat bisa diminum saat sahur dan berbuka, Anda tidak dianjurkan untuk mengubah jadwal dan dosis obat sendiri tanpa anjuran dokter karena dapat berakibat buruk bagi kondisi kesehatan Anda.
Selain minum obat jantung secara teratur dan sesuai jadwal yang direkomendasikan dokter, berikut ini adalah beberapa panduan sehat berpuasa bagi penderita masalah jantung:
• Jaga asupan nutrisi saat berpuasa dengan tetap mengonsumsi makanan bergizi seimbang, misalnya sayur dan buah-buahan.
• Konsumsi makanan dalam porsi kecil, dan kurangi makanan yang mengandung banyak lemak dan banyak garam, misalnya gorengan atau makanan cepat saji.
• Minum air putih setidaknya 8 gelas sehari, yaitu 2 gelas saat sahur, 4 gelas setelah berbuka, dan 2 gelas menjelang tidur. Namun, dokter mungkin akan menyarankan pembatasan jumlah cairan yang dikonsumsi jika Anda menderita gagal jantung.
• Lakukan olahraga ringan, jika kondisi tubuh cukup fit dan sehat.
• Luangkan waktu untuk beristirahat dan tidur yang cukup setiap harinya.
Pada dasarnya, berpuasa itu masih boleh dilakukan bila Anda menderita penyakit jantung ringan dan telah dinyatakan sehat oleh dokter. Namun, pastikan Anda selalu mengikuti anjuran dokter dalam mengonsumsi obat jantung selama menjalani ibadah puasa.
Hal yang perlu Anda ingat, tetap kontrol secara rutin ke dokter spesialis jantung. Dengan begitu, kondisi kesehatan Anda bisa terus terpantau selama menjalani ibadah puasa.
Sumber : dr. Rinaldi Agustinus Ulaan, Sp.JP
Editor/Penerbit : Redaksi