Sejarah : Meningkatnya Prestasi Timnas di Kancah Asia Dalam Pagelaran AFC, Di tangan Shin Tae Young

Tangerangsiber.co.id- (Jawa Barat) Prestasi baru diukir tim nasional Indonesia U-23 di Piala Asia 2024. Timnas Indonesia lolos ke babak semifinal. Lolosnya timnas Indonesia U-23 di Piala Asia 2024 seakan membangkitkan kembali memori Indonesia sebagai salah satu “Macan Asia” terutama di awal awal masa kemerdekaan.
Memasuki periode awal kemerdekaan, sepak bola mendapat perhatian serius dari pemerintah saat itu. Presiden Soekarno memandang bahwa olahragawan adalah wakil-wakil bangsa dan negara dalam ajang pertandingan dan perlombaan. Presiden Soekarno selanjutnya menjadikan sepak bola sebagai salah satu media membentuk karakter bangsa dalam proses national building serta “menggelar” Indonesia dalam kancah internasional.
Bentuk perhatian serius Presiden Soekarno terhadap sepak bola Indonesia terlihat dari pembangunan infrastruktur olahraga serta capaian prestasi tim sepak bola Indonesia pada saat pemerintahaannya. Kiprah tim sepak bola Indonesia dalam kancah internasional dimulai pada perhelatan Asian Games I di New Delhi, India tahun 1950. Pada kompetisi tersebut, tim sepak bola Indonesia mengirim 18 pemain yang dipimpin oleh pelatih asal Singapura, Choo Seng Quee.
Selain itu, presiden pertama itu pun menggunakan olahraga termasuk cabang sepak bola sebagai alat membangun karakter manusia Indonesia yang bercirikan kuat, sehat, berani, kerja keras, dan sportif. Timnas sepak bola Indonesia pun diberangkatkan mengikuti serangkaian kejuaraan olahraga bergengsi, seperti Olimpiade, Asian Games, dan pertandingan persahabatan internasional hingga Eropa.
Pada masa Orde Baru, timnas sepak bola Indonesia masih disegani di ASEAN, bahkan di Asia. Di tingkat Asia, misalnya, prestasi timnas adalah lolos ke babak semifinal sepak bola Asian Games Tahun 1986. Namun, timnas gagal meraih medali perunggu setelah kalah dari Kuwait 0–5 di Stadion Olimpiade, Seoul, Korea Selatan.
Sebelumnya, timnas Indonesia juga berlaga hingga babak perempat final di Asian Games 1966 dan Asian Games 1970. Adapun di ajang Piala Dunia 1986 di Meksiko, timnas lolos ke putaran II Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia.
Selain faktor pelatih, faktor lainnya yang turut memengaruhi peningkatan pada masa Orde Baru itu adalah kompetisi dan pembinaan usia muda, penyatuan kompetisi Perserikatan dan Galatama melahirkan Liga Indonesia, serta masuknya pemain-pemain asing di Liga Indonesia sehingga membuat pemain lokal lebih berkembang.
Pada masa awal reformasi, skuad Garuda berhasil lolos ke putaran final Piala Asia 2000 di Lebanon setelah tak terkalahkan di babak kualifikasi. Namun, di putaran final Piala Asia 2000, timnas Indonesia yang dilatih Nandar Iskandar gagal lolos dari fase grup karena kalah dari China dan Korea Selatan.
Pada era selanjutnya (2003-2011), prestasi timnas terbilang meredup. Dua kali timnas lolos di Piala Asia 2004 dan 2007, tetapi selalu gagal di babak awal. Bahkan, tahun 2011, timnas gagal lolos di babak kualifikasi. Pada era ini, timnas pernah ditangani Pelatih Peter Withe (2004-2007) dan Ivan Kolev (2007). Peter Withe mendampingi timnas di ajang Piala Asia U-20 2004 dan hanya sampai di babak penyisihan grup.
Sementara Ivan Kolev baru mampu mengantarkan timnas Garuda ke babak penyisihan grup Piala Asia 2007. Selanjutnya, timnas Indonesia dilatih Luis Milla dan Simon McMenemy. Selama menukangi timnas senior dan U-23, Luis Milla membawa timnas sepak bola U-23 Indonesia hingga babak 16 besar Asian Games 2018.
Sementara McMenemy yang mendampingi timnas di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia tak sekali pun mempersembahkan kemenangan. Dalam lima kali pertandingan di Grup G Zona Asia, timnas Indonesia selalu kalah dan menempati dasar klasemen. PSSI kemudian mengganti McMenemy pada November 2019 dan menunjuk Shin Tae-yong asal Korea Selatan.
Shin Tae-yong diberi tugas melatih tim Indonesia U-20, U-23, dan senior. Di level Asia, Shin Tae-yong membawa timnas senior hingga babak 16 besar Piala Asia Qatar 2023. Selain itu, Shin Tae-yong juga membawa timnas U-23 melaju ke babak semifinal Piala Asia U-23 2024 yang saat ini sedang berlangsung di Qatar.
Penulis : Muhamad Rasendria
(Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia)